Minggu, 01 Mei 2016

Perubahan Adaptasi Psikologi pada Ibu Hamil



1.      Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan Trimester I
Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan Trimester I didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas.
Beberapa tahapan aktivitas penting seseorang menjadi ibu:
a.      Taking On
Seseorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu.
b.      Taking In
Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan.
c.       Letting Go
Wanita mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah dilakukannya.
Kehamilan pada Trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan aktifitas yang dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu pada tahap taking on. Pada trimester I seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya.
Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida, kecemasan berhubungan dengan pengalama yang lalu. Banyak wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana hal inisangat mengganggu. Mimpinya seringkali tentang bayinya, yang bisa diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan.
Bentuk motivasi:
a.       Motivasi suami
Bentuk dukungan yang diberikan oleh suami lebih kepada:
a.       Untuk saling berkomunikasi sejak awal
b.      Menempatkan nilai-nilai penting dalam keluarga untuk mempersiapkan menjadi orang tua.
b.      Motivasi keluarga
Wanita hamil seringkali merasakan ketergantungan terhadap orang lain. Tapi mungkin bisa menjadi lebih kuat sesudah bayinya lahir hal ini bisa dipahami karena pada waktu itu wanita memerlukan keamanan dan perhatian dari seseorang yang sangat dominan baginya. Keluarga dalam hal ini harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
Stress yang terjadi pada kehamilan Trimester I
Ada 2 tipe stress, yaitu yang negatif dan positif. Kedua stress ini dapat mempengaruhi reaksi individu.
Menurut Burnard (1991) stres selama masa reproduksi dapat dihubungkan dengan 3 aspek utama yaitu:
a.       Stress di dalam individu
b.      Stress yang disebabkan oleh pihak lain
c.       Stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan sosial
2.      Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan Trimester II
Trimester keduasering diakatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.
a.       Pembagian perubahan psikologis pada Trimester II
Dibagi menjadi 2 fase yaitu:
1)      Fase Prequickening
2)      Fase Postquickening
b.      Menjaga agar ikatan tetap kuat
Ketika kehamilan telah terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih sensitif terhadap pengaruh kondisi ini pada mereka berdua. Ibu hamil sering merasa takut jika pasangannya mendapati dirinya tidak menarik atau gendut, tapi masalah yang muncul lebih rumit lagi. Komunikasi adalah kunci untuk menghadapi masalah ini.
c.       Menjaga kehamilan yang sehat
Ibu hamil mungkin merasa lebih baik pada trimester kedua, tapi bukan berarti bagian luar yang berubah, bagian dalam tubuh pun mengalami perubahan sebagai respon terhadap kehamilan yang terus berkembang. Perubahan yang menyebabkan ketidaknyamanan adalah keadaan yang normal bagi ibu hamil dan ibu harus diberikan pengertian terhadap kondisi tersebut sehingga ia merasa lebih nyaman lagi. Beberapa perubahan yang menyenangkan seperti rasa mual berkurang dibandingkan yang dialami selama trimester pertama, energi bertambah dan peningkatan libido.
d.      Reaksi orang-orang disekitar ibu hamil
Ibu hamil tampaknya merasa tergantung akan bantuan dari ibunya dalam menghadapi kehamilan dan persiapan penerimaan bayi yang akan dilahirkan.
e.       Berhubungan seks
Ada satu lagi perubahan yang terjadi pada trimester kedua yang harus diimbangi untuk mengatasi ketidaknyamanan yanitu suatu peningkatan libido yang pada trimester pertama dihilangkan oleh rasa mual dan lelah. Kebanyakan calon orang tua khawatir jika hubungan seks dapat mempengaruhi kehamilan. Kekhawatiran yang paling sering diajukan adalah kemungkinan bayi diciderai oleh penis, orgasme ibunya, atau ejakulasi.
Ibu hamil dan pasangannya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruh karena berada dibelakan serviks dan dilindungi cairan amniotik dalam uterus.namun dalam beberapa kondisi hubungan seks dalam trimester kedua tidak diperbolehkan, mencakup plasenta previa dan ibu dengan riwayat persalinan prematur.
3.      Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan Trimester III
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu/penantian dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi.
Gerakan bayi dan membesarnya perut ibu merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali khawatir atau takut kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.



 Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar