1.
Perubahan
dan adaptasi psikologi pada kehamilan Trimester I
Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan
Trimester I didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian
peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan
proses belajar melalui serangkaian aktivitas.
Beberapa tahapan aktivitas penting seseorang menjadi
ibu:
a.
Taking
On
Seseorang wanita dalam
pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran
ibu.
b.
Taking
In
Seorang wanita sudah
mulai membayangkan peran yang dilakukan.
c.
Letting
Go
Wanita mengingat kembali proses dan
aktivitas yang sudah dilakukannya.
Kehamilan pada Trimester I ini cenderung terjadi
pada tahapan aktifitas yang dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu
pada tahap taking on. Pada trimester I seorang ibu akan selalu mencari
tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan
yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena
perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin
diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya.
Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan
dan fantasi selama kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka
khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida,
kecemasan berhubungan dengan pengalama yang lalu. Banyak wanita hamil yang
mimpi seperti nyata, dimana hal inisangat mengganggu. Mimpinya seringkali tentang
bayinya, yang bisa diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan.
Bentuk motivasi:
a. Motivasi
suami
Bentuk dukungan yang
diberikan oleh suami lebih kepada:
a. Untuk
saling berkomunikasi sejak awal
b. Menempatkan
nilai-nilai penting dalam keluarga untuk mempersiapkan menjadi orang tua.
b. Motivasi
keluarga
Wanita hamil seringkali merasakan
ketergantungan terhadap orang lain. Tapi mungkin bisa menjadi lebih kuat
sesudah bayinya lahir hal ini bisa dipahami karena pada waktu itu wanita
memerlukan keamanan dan perhatian dari seseorang yang sangat dominan baginya.
Keluarga dalam hal ini harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan
menjadi orang tua.
Stress yang terjadi pada kehamilan
Trimester I
Ada 2 tipe stress, yaitu yang negatif dan positif.
Kedua stress ini dapat mempengaruhi reaksi individu.
Menurut Burnard (1991) stres selama masa reproduksi
dapat dihubungkan dengan 3 aspek utama yaitu:
a. Stress
di dalam individu
b. Stress
yang disebabkan oleh pihak lain
c. Stress
yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan sosial
2.
Perubahan
dan adaptasi psikologi pada kehamilan Trimester II
Trimester keduasering diakatakan periode pancaran
kesehatan. Ini disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan
terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.
a. Pembagian
perubahan psikologis pada Trimester II
Dibagi menjadi 2 fase
yaitu:
1) Fase
Prequickening
2) Fase
Postquickening
b. Menjaga
agar ikatan tetap kuat
Ketika kehamilan telah
terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih sensitif terhadap pengaruh kondisi
ini pada mereka berdua. Ibu hamil sering merasa takut jika pasangannya
mendapati dirinya tidak menarik atau gendut, tapi masalah yang muncul lebih
rumit lagi. Komunikasi adalah kunci untuk menghadapi masalah ini.
c. Menjaga
kehamilan yang sehat
Ibu hamil mungkin
merasa lebih baik pada trimester kedua, tapi bukan berarti bagian luar yang
berubah, bagian dalam tubuh pun mengalami perubahan sebagai respon terhadap
kehamilan yang terus berkembang. Perubahan yang menyebabkan ketidaknyamanan
adalah keadaan yang normal bagi ibu hamil dan ibu harus diberikan pengertian
terhadap kondisi tersebut sehingga ia merasa lebih nyaman lagi. Beberapa
perubahan yang menyenangkan seperti rasa mual berkurang dibandingkan yang
dialami selama trimester pertama, energi bertambah dan peningkatan libido.
d. Reaksi
orang-orang disekitar ibu hamil
Ibu hamil tampaknya
merasa tergantung akan bantuan dari ibunya dalam menghadapi kehamilan dan
persiapan penerimaan bayi yang akan dilahirkan.
e. Berhubungan
seks
Ada satu lagi perubahan
yang terjadi pada trimester kedua yang harus diimbangi untuk mengatasi
ketidaknyamanan yanitu suatu peningkatan libido yang pada trimester pertama
dihilangkan oleh rasa mual dan lelah. Kebanyakan calon orang tua khawatir jika
hubungan seks dapat mempengaruhi kehamilan. Kekhawatiran yang paling sering
diajukan adalah kemungkinan bayi diciderai oleh penis, orgasme ibunya, atau
ejakulasi.
Ibu hamil dan
pasangannya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam
hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruh karena berada dibelakan serviks dan
dilindungi cairan amniotik dalam uterus.namun dalam beberapa kondisi hubungan
seks dalam trimester kedua tidak
diperbolehkan, mencakup plasenta previa dan ibu dengan riwayat persalinan
prematur.
3.
Perubahan
dan adaptasi psikologi pada kehamilan Trimester III
Trimester ketiga seringkali disebut periode
menunggu/penantian dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran
dan kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran
bayi.
Gerakan bayi dan membesarnya perut ibu merupakan dua
hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa
bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan
akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali
khawatir atau takut kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar