a. Bayi
sering menangis
Ada beberapa hal yang perlu ibu perhatikan bila bayinya menangis:
Ada beberapa hal yang perlu ibu perhatikan bila bayinya menangis:
1. Alasan
bayi menangis, apakah karena laktasi belum berjalan baik atau karena sebab
lain, misalnya mengompol, sakit, merasa jemu, ingin digendong, atau ingin
disayang.
2. Keadaan
ini merupakan hal yang biasa dan ibu tidak perlu terlalu cemas karena kecemasan
ibu dapat mengganggu proses laktasi itu sendiri. Akibatnya, produksi ASI akan
berkurang.
3. Coba
atasi dengan memeriksa pakaian bayi, mungkin perlu diganti karena basah atau
kotor.
4. Dapat
juga dengan mengganti posisi bayi, misalnya posisi tengkurap ditepuk-tepuk
pantatnya dengan lembut.
5. Mungkin
bayi belum puas menyusu karena posisi tidak benar saat menyusui, yang akibatnya
ASI tidak sempurna keluarnya.
6. Bayi
menangis maksud untuk menarik perhatian, terutama kepada ibu karena sesuatu
hal. Oleh karena itu, janganlah membiarkan bayi menangis terlalu lama,
disamping membuat ibu menjadi kesal, juga akan mengganggu proses laktasi.
Ada
pula beberapa hal yang dapat mengubah “pola” bayi:
1. Kelaparan
karena percepatan pertumbuhan: usia 2 minggu , 6 minggu, dan 3 bulan.
2. Makanan
ibu: alergi terhadap susu sapi, kedelai, telur, dan kacang.
3. Obat-obatan
yang dikonsumsi ibu: kafein, kopi, teh, cola.
4. Terlalu
banyak fore milk: kurang hind milk karenan telalu cepat dipindah atau pancaran
ASI terlalu kuat.
5. Kolik:
tak jelas penyebabnya mengapa ususnya “aktif”, biasanya berkurang setelah usia
3 bulan.
6. Bayi
dengan banyak kebutuhannya.
b. Bayi
bingung puting
Tanda-tanda
bayi bingung puting:
1. Bayi
mengisap puting seperti mengisap dot.
2. Mengisap
secara terputus-putus dan sebentar-sebentar.
3. Bayi
menolak menyusu.
c. Bayi
premature dan bayi kecil (BBR)
Untuk
merangsang isapan bayi, sentuhlah langit-langit mulut bayi dengan menggunakan jari
tangan ibu yang bersih. Bila bayi masih di rawat diRS, seringlah dijenguk
sambil diberi sentuhan penuh kasih sayangatau bila mungkin, susuilah secara
langsung.
d. Bayi
kuning (ikterik)
Dalam
hal ini yang harus dilakukan:
1. Segera
memberikan ASI setelah bayi lahir.
2. Susui
bayi sesering mungkin dan tanpa dibatasi.
3. Bayi
yang mendapat ASI dikeluarkan, sebaiknya diberi tambahan 20% ASI (donor).
e. Bayi
kembar
Ibu
dapat menyusui seorang demi seorang, tetapi ibu sebenarnya dapat menyusui
sekaligus berdua. Salah satu posisi yang mudah adalah dengan posisi memegang
bola. Jika ibu menyususi bersama-sama, bayi haruslah menyusu pada payudara
secara bergantian, jangan menetap hanya di satu payudara saja. Alasannya,
selain memberi variasi kepada bayi (tidak hanya menetap pada satu sisi sehingga
nantinya tidak juling), juga kemampuan menyusu masing-masing bayi mungkin
berbeda sehingga memberikan kesempatan pada perangsangan puting susu untuk
terjadi seoptimal mungkin.
f. Bayi
sakit
Susuilah
bayi dalam posisi duduk, sedikit-sedikit tapi sering. Sendawakan bayi seperti
biasanya, tetapi jangan menggoyang-goyangkan bayi karena dapat menyebabkan muntah.
Kalau ibu ingin menidurkan bayi, tidurkan dalam posisi telungkup atau miring
karena posisi terlentang memungkinkan bayi tersedak akibat muntah yang terjadi.
g. Bayi
sumbing dan celah-celah langit (pallatum)
Cara
menyusui yang dianjurkan:
1. Posisi
bayi duduk.
2. Puting
dan aerola dipegang selagi menyusui. Hal tersebut sangat membantu bayi untuk
mendapatkan cukup ASI.
3. Ibu
jari sis ibu dapat dipakai sebagai penyumbat celah pada bibir bayi.
4. Bila
bayi mempunyai sumbing pada bibir dan langit-langit, ASI dikeluarkan dengan
cara manual atau dengan pompa, kemudian berikan dengan sendok, pipet, atau
botol dengan dot yang panjang sehingga ASI dapat masuk dengan sempurna. Dengan
cara ini, bayi akan belajar mengisap dan menelan ASI, menyesuaikan dengan irama
pernapasannya.
h. Bayi
dengan lidah pendek (lingual frenulum)
Ibu
dapat membantu dengan menahan kedua bibir bayi segera setelah bayi dapat
“menangkap” puting dan aerola dengan benar. Pertahankan kedudukan kedua bibir
bayi agar posisi tidak berubah-ubah.
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja.
Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan
handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar